Wonosobo, – Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo (Kankemenag Kab. Wonosobo) insidentil menunjukkan kepedulian nya dengan mengalokasikan dana zakat untuk membantu Mbah Rudi, di usianya yang ke 76 tahun Mbah Rudi hidup sebatang kara dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Saban hari Mbah Rudi menjalani kehidupannya dengan berdagang di dekat lokasi parkir bus area lapangan Kecamatan Sapuran.
Merasa prihatin dengan kondisi mbah Rudi, Seksi Penyelenggara Zakat dan Wakaf (Zawa) berinisiatif menyalurkan bantuan kepada mbah Rudi. Pada hari Senin (11/9), mbah Rudi menerima bantuan yang diserahkan langsung oleh Nurokhman, selaku staf Zawa yang bertanggung jawab sebagai pentasaruf dalam kegiatan tersebut.
Menurut Nurokhman, sosok mbah Rudi adalah sasaran yang tepat untuk menerima bantuan UPZ. “Mbah Rudi menjual rokok dan minuman sachet, dia tinggal sendiri. Sebelum kami datang, kami menerima informasi dari Penyuluh Agama Islam di KUA Kec. Sapuran. Semoga bantuan UPZ ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi beliau,” kata Nurokhman.
Artiyah, Kasi Zawa Kankemenag Kab. Wonosobo, menjelaskan bahwa bantuan ini berbentuk modal usaha kecil serta bantuan insidentil konsumtif yang sesuai dengan bidang usaha Mbah Rudi. Bantuan mencakup tiga slop rokok, satu dus minuman ringan, lima bungkus snack ringan anak-anak, dan satu paket tempat tidur dipan. “Kami memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan beliau. Kasihan beliau tidak dapat membawa dagangan dalam jumlah besar, jadi kami memberikan bantuan yang sesuai, dan selama ini beliau tidur hanya beralaskan kardus” ungkap Artiyah.
Mbah Rudi adalah seorang pria yang berasal dari dusun Baruklinting, Kecamatan Sapuran. Kepala Kankemenag Kab. Wonosobo menjelaskan bahwa program UPZ lebih dari sekadar memberi bantuan finansial. Tujuannya adalah mengubah identitas penerima manfaat (Mustahik) menjadi pemberi manfaat (Muzaki). Harapannya, melalui program UPZ seperti ini, ekonomi masyarakat Kabupaten Wonosobo dapat semakin membaik.
“Kami memberikan bantuan berdasarkan laporan dari Penyuluh di KUA, dan terkadang, kami memberikan bantuan sesuai dengan situasi yang berkembang, seperti dalam kasus ini yang melibatkan human interest,” kata Panut.
Kisah hidup Mbah Rudi yang tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, meskipun dalam keterbatasan, menginspirasi kita semua. Beliau mengajarkan bahwa selama kita memiliki kemampuan, maka kita wajib untuk berikhtiar, bahkan jika itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan primer. Kisah seperti ini adalah pengingat yang kuat tentang kekuatan, ketekunan dan kebaikan manusia dalam menghadapi tantangan kehidupan. ps_ws