Wonosobo (Humas) – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-3 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Khusus (cabsus) Kankemenag Kab. Wonosobo, serangkaian kegiatan lomba olah raga dan seni resmi dibuka hari ini. Acara pembukaan digelar di Gedung Olah Raga MAN 2 Wonosobo.
Hadir dalam acara pembukaan yakni Kasubag TU, Kasi Penma, Ketua PGRI cabsus Kankemenag Kab. Wonosobo, dan seluruh peserta lomba. Sementara Kakan Kemenag Kab. Wonosobo tidak dapat hadir lantaran sedang dinas luar di Jepara.
Dalam laporan ketua PGRI cabsus Kankemenag Kab. Wonosobo, Wandaya, menjelaskan rangkaian kegiatan lomba dalam rangka HUT PGRI Cabang Khusus Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo ke-3 ini akan dan telah dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT PGRI ke 3.
“Untuk pelaksanaan lomba sebagian besar belum dilaksanakan namun untuk bulu tangkis sudah dilaksanakan pada tanggal 3-4 Agustus yang lalu. Untuk lomba lainnya diselenggarakan hari ini dan satu lomba yaitu bola voli akan dilaksanakan tanggal 10 Agustus mendatang.” Tandasnya.
Adapun jenis perlombaan yang dilaksanakan yaitu cabang lomba olahraga mencangkup bola voli, bulu tangkis, dan tenis meja. Sementara untuk cabang seni, lomba paduan suara, lomba menyanyi duet, lomba menyanyi singgel dan MTQ Putra-putri.
Sementara untuk peserta lomba, Wandaya, menambahkan setiap peserta lomba sudah menjadi anggota Aktif PGRI Cabang Khusus dan semua guru dan karyawan ASN / Non ASN di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo dengan dibuktikan cetak Kartu SIMPATIKA/ SIAGA yang diserahkan ke panitia pelaksana.
“Adapun peserta yakni terdiri dari 19 PGRI ranting khusus dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo sebagai anggota luar biasa.” Jelasnya.
Selanjutnya dalam sambutannya, H. Imron Awaluddin, selaku Kasubag TU Kankemenag Kab. Wonosobo menyampaikan momentum ini sebagai kesempatan untuk para guru mengekspresikan kemampuan atau bakat masing-masing dalam bidang olahraga maupun seni dengan semangat sportifitas.
Hal lain ia sebutkan terkait dengan keberadaan guru diera gempuran perkembangan teknologi yang makin pesat dengan adanya teknologi “artificial intelligence” memaksa guru untuk terus mengupgrade pengetahuan yang dimiliki.
“Pergeseran peran guru di era digital adalah sebagai fasilitator pembelajaran yang menarik, menantang rasa ingin tahu siswa sehingga terdorong untuk menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat. Betapapun majunya tehnologi dengan segala turunannya, sejatinya guru tidak pernah dapat digantikan oleh tehnologi. Hal ini mengandung makna bahwa guru profesional dan berintegritas akan terus menjadi isu global dan menjadi perhatian dunia tak terkecuali di Indonesia.” Jelasnya.
Imron juga berpesan, perubahan tidak dapat dimulai dari atas, semua berawal dan berakhir dari guru, jangan menunggu aba – aba, jangan menunggu perintah, ambillah langkah dan lakukan perubahan kecil.
“Mari kita bangun kesadaran bersama bahwa ruang kelas bukan satu – satunya ruang untuk belajar, dan guru bukan lagi satu – satunya sumber informasi dan pengetahuan.” Tandasnya.
Pembukaan ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Kasi Penma, Mahbub. Usai apel dibubarkan, peserta langsung menuju ketempat penyelenggaraan lomba, tenis meja di GOR MAN 2 Wonosobo, MTQ di Masjid MAN 2, dan menyanyi solo, duet serta paduan suara dipusatkan di Laboratorium MAN 2 Wonosobo. PS-WS