Wonosobo- Kantor Kementerian Agama Kab. Wonosobo berbahagia telah memiliki sosok bapak dan pimpinan baru, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, sosok tersebut adalah bapak Drs. H. Ahmad Farid.M.Si, beliau sebelum dilantik Jumat 15 Januari 2021 oleh Kakanwil di Kanwil Kemenag Prov. Jateng adalah menjabat sebagai Kasi Sarpras Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah. 19/1
Pada acara kenal sambut di Aula Kemenag Wonosobo dihadiri oleh ASN Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, dalam acara tersebut juga terlaksana penandatanganan serah terima renstra Kankemenag Wonosobo. Kepala Kantor Kemenag Wonosobo berikan sambutan dan global arahan tiap satker di Kankemenag Wonosobo. Beliau berharap dengan kehadirannya mampu mempertahankan atmosfer kegiatan baik yang telah ada dan menggerakkan kembali visi misi Kementerian Agama di Kantor Kemenag Wonosobo.
“terimakasih atas sambutan yang luar biasa dari saudara-saudara baru Kankemenag Wonosobo, dalam bkerja kedepan baiknya kita memiliki visi misi dan tentunya harus sesuai dengan visi misi Kementerian Agama, tentunya agar dapat merealisasikannya harus ada langkah-langkahnya antara lain semua ASN harus punya SOP, Penyuluh harus bisa mengklasifikasi potensi pemahaman agama, misi kena Kemenag Wonosobo harus dapat pemahaman dan pengamalan, harus dapat memiliki data base yang baik agar dapat memberikan layanan yg baik serta tepat sasaran sesuai prioritas”, jelas Farid.
Dalam berjalannya sebuah siklus perkantoran harap Kepala Kantor semua ASN harus mengetahui apa yang dikerjakan serta memiliki output serta outcome apa saja, menurutnya hal tersebut menjadi indikator yang wajib dalam capaian kinerja.
“sebuah pekerjaan di Kantor Kementerian Agama tidak bisa dikata baik kalau hanya ucapan saja, karena harus singkron dengan output serta outcomenya, misalnya pemahaman kepada seksi haji umroh, bagaimana cara masyarakat agar mengerti dengan baik tentang kondisi layanan ibadah haji umroh dimasa pandemi seperti saat ini, kemudian Pendidikan Madarasah, pengelolaan Kasi Pendma lebih dari 200M dan selalu ada temuan dari BPK tentang itu, padahal Kemenag hanya mengantarkan anggaran tersebut saja, sehingga Kasi Pendma harus teliti memanajemen SDM karena pengelolaan dana pendidikan semua sudah by system, risalah lain di bidang pendidikan bapak ibu pengawas harus mampu menyampaikan bahwa sarana prasarana berjalannya pendidikan di lingkungan lembaga pendidikan Yayasan sejatinya adalah tanggung jawab yayasan, sehingga bila ada madrasah sekedar mengharapkan bantuan pemerintah mereka akan ketinggalan, mungkin bisa juga dengan bantuan komite dan tentunya madrasah harus mendahului dengan layanan baik dulu kepada stakeholder pendidikan tersebut. Pemetaan program Sahabat Madrasah sesuai dengan yg dimandatkan oleh Kakanwil Kemenag Prov.Jateng. Bimas islam, KUA selalu kekurangan SDM sedang Bimas Islam tidak punya anggaran angkat SDM diluar DIPA seperti di Pendma, sedang SDM adalah ujung pangkal layanan dan standar layanan itu penting tentunya. Hari padat jangan sampai mengurangi kualitas layanan, pengemasan nikah agar formal nonformal masuk namun efektif, ketepatan waktu pelaksanaan layanan nikah, dan tidak ada tugas lain yg lebih penting dari penghulu selain penyelenggaraan nikah tersebut. Penyuluh Keagamaan juga diharapkan mampu bersinergi diemua program Kementerian Agama antara lain promosi madrasah lanjut pada seksi Pais : kasi atau seksi harus mampu menumbuhkan person guru agama yang memiliki pemahaman kompetensi yang sesuai dgn Juknis dari Kemenag, lanjut seksi Syariah Zakat: banyak potensi yg bisa dicari disini, zakat infaq dr karyawan, butuh trobosan utk pengelolaan zakat produktif, dengan melibatkan penyuluh agama, sebelum dijalankan lagi-lagi butuh data yang valid dengan data tersebut kita bisa memantau dan dipertimbangkan utk pengembangan zakat produktif tersebut” kupas Farid.
Dalam tutup sambutnya Farid tegaskan semua ASN Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo harus mampu memposisikan sebagai pribadi yang memiliki ilmu agama dan paham visi misi kegamaan sesuai dengan lima budaya kerja, semua lini harus tau global mengenai program kerja satker di lingkungan Kemenag Wonosobo. PS-WS