Wonosobo – Dalam upaya mendampingi muallaf perihal keagamaan, Rumah Mualaf MUI Kab. Wonosobo akan mengadakan kegiatan Pesantren Ramadhan Muallaf yang dilaksanakan setiap hari Rabu pukul 15.00 wib – 16.30 wib di Mushalla Al Iman Sontonayan Kertek Wonosobo. Hal tersebut menjadi salah satu pokok pembahasan dalam rapat Koordinasi Rumah Muallaf MUI Kab. Wonosobo dengan Penyuluh Agama Islam yang diadakan pada hari Selasa (27/4) di gedung IPHI Wonosobo.
Menurut Samsul Munir selaku ketua Rumah Muallaf menyampaikan masih dijumpai muallaf yang sudah menyatakan masuk Islam namun enggan merubah status Agamanya secara administrasi. Melihat hal tersebut maka rumah Muallaf perlu melakukan pendampingan baik untuk mendampingi muallaf dalam hal keagamaan maupun lainnya, “Secara administrasi kependudukan diharapkan untuk mengurus perubahan status agamanya, penyuluh agama Islam selaku pendamping dan pembimbing Muallaf agar sampaikan kepada muallaf yang belum merubah status kependudukannya,” terang Samsul Munir.
Hal lain Munir sampaikan bahwa kemampuan beragama para Muallaf yang beragam menjadi perhatian MUI untuk melakukan pendampingan kepada Muallaf dalam menambah pemahaman keislaman utamanya terhadap praktik beribadah.
Selain pendampingan keagamaan dirasa perlu adanya perhatian masalah perekonomian. Hal tersebut diusulkan oleh Robiah Adawiyah selaku pengasuh pesantren Muallah. Ia katakan pada surah At-Taubah ayat 60 disebutkan bahwa Muallaf termasuk orang yang berhak mendapat Zakat, “pemberian modal usaha dan pendampingan kegiatan ekonomi pada keluarga muallaf perlu diperhatikan, jika memungkinkan BAZNAZ ambil peran pentasyarufan untuk mereka,” kata Robiah.
Menanggapi hal tersebut, Achmad Fauzi selaku Penyuluh Agama Islam Fungsional Kankemenag Kab. Wonosobo sampaikan bahwa kondisi saat ini sudah ada Majelis Taklim Muallaf An-Nur di Kertek yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat memperdalam pemahaman keislaman dan juga mengakomodasi kepentingan ekonomi, “ terkait perekonomian muallaf, kami ada program majelis taklim An-Nur gagas pendirian warung Muallaf dan Simpan Pinjam Muallaf,” ujar Fauzi.
Menambahi pernyataan Fauzi, Toharotun selaku Sekretaris MUI Wonosobo menyatakan siap untuk menyiapkan permohonan pentasyarufan zakat untuk muallaf, “Tasyaruf Zakat untuk Muallaf melalui BAZNAS Propinsi Jawa Tengah juga UPZ yang ada pada lembaga pengelola keuangan syari'ah dan organisasi keagamaan Islam harus terealisasi pentasyarufannya,” tandasnya.
Hadir pada pertemuan ini Fakih Khusni Kasi PAIS Kantor Kementerian Agama Wonosobo, Fakih sampaikan apresiasi atas kegiatan Pesantren Muallaf di bulan Ramadhan ini, “alhamdulillah para penyuluh agama Islam selalu siap dan bersemangat membimbing dan mendampingi para Muallaf. Untuk pembinaan dan menjalin silaturrahmi bisa diinisiasi untuk dibuatkan web Muallaf Wonosobo,” kata Fakih.
Dijumpai pada kesempatan berbeda, Kakankemenag Kab. Wonosobo Ahmad Farid, sampaikan rasa syukur keberadaan Rumah Muallaf MUI Wonosobo telah efektif bergerak memberikan bimbingan dan pembinaan kepada para Muallaf di Wilayah Wonosobo, “Hal ini merupakan ihtiar kita bersama untuk menguatkan keimanan keislaman mereka, Rumah Muallaf sangat dibutuhkan marilah keberadaannya kita support untuk menguatkan perannya dalam pembinaan kepada Muallaf,” ungkap Farid.
Terkait pentasarufan Zakat, UPZ Kankemenag Kab. Wonosobo dibulan Ramadhan akan mentasarufkan berbagai bentuk zakat baik produktif maupun konsumtif. Pentasarufan zakat produktif tersebut atas rekomendasi KUA sinergi dengan penyuluh serta zakat konsumtif berupa beras dan uang tunai juga akan diturunkan ke KUA untuk selanjutnya disalurkan kepada penerima yang layak menurut KUA dan Penyuluh.
Dengan pentasarufan tersebut, harapannya KUA dan penyuluh betul-betul menjaring masyarakat yang dianggap layak menerima zakat. Ps-ws