Wonosobo – Terkena imbas pandemi covid19 pembelajaran dan pelaksanaan Ujian Madrasah pada Madrasah Aliyah (MA) AL Fatah Gondang Kecamatan Watumalang, terpaksa harus pisah kongsi dalam melaksanaan pembelajaran dan Ujian. Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Bimas Islam Imron Awaludin, usai melakukan supervisi pelaksanaan ujian madrasah pada, Rabu (17/3) di MA AL Fatah.
“Karena terlalu lama dilanda pandemi, pembelajaran serta ujian sebagian dilakukan secara daring dan sisanya untuk hadir di ponpes Asy Syifa Selomerto,” terang Imron Awaludin.
Imron menambahkan ujian dilaksanakan secara kombinasi dengan menggunakan Aplikasi CBT atau Computer based test, dimana tes atau ujian dilakukan dengan sistem pelaksanaan menggunakan komputer sebagai media untuk melakukan tes. Ujian Madrasah diikuti oleh empat puluh tujuh siswa dengan pembagian yakni dua puluh orang di MA Al Fatah dan dua puluh tujuh lainnya di ponpes Asy Syifa selomerto.
Dalam kesempatan tersebut, Imron Awaludin menjelaskan, meski mengalami berbagai kendala sudah semestinya ponpes tetap memperhatikan pelaksanaan ujian madrasah sesuai kaidah yang telah ditetapkan dalam pos UM. Pihaknya juga berpesan agar MA dengan keterbatasan yang ada tidak lelah dan menyerah dalam menggali potensi siswa.
“Jangan jadikan keterbatasan sebagai penghalang untuk menggali kemampuan atau potensi siswa baik dalam bidang keagamaan seperti mtq,pidato dan lainnya, serta kempuan siswa dalam bidang pendidikan umum lainnya,” tambah Imron.
Imron Awaludin menghimbau untuk pihak madrasah tetap lakukan koordinasi secara baik untuk meningkatkan mutu pembelajaran, baik secara metodologi pembelajaran maupun dorongan kepada siswa dan wali siswa.
“Perhatian dari jajaran madrasah kepada siswa meski pembelajaran dilakukan secara virtual jangan sampai kadar perhatiannya berkurang. Begitu juga komunikasi kepada orang tua siswa terkait keadaan dan situasi yang terjadi harus disampaikan,” tandasnya.
Sementara itu, ditemui dalam waktu berbeda Kepala Kankemenag (Kakankemenag) Kab. Wonosobo Ahmad Farid mengatakan, lima budaya kerja kemenag harap diaplikasikan di seluruh lingkungan Kankemenag Kab. Wonosobo maupun Satker, guna mendorong kualitas kerja yang kredibilitas sesuai harapan bersama.
“Salah satu dari lima budaya kerja tersebut yakni inovasi dimana diharapkan seluruh satker dan unit kerja Kankemenag dapat terus melakukan inovasi untuk pelayanan yang lebih baik. Semakin banyak inovasi yang dicetuskan diharap menjadi citra baik bagi lembaga,” terang Farid.
Pihaknya berharap dengan inovasi yang digagas dapat menjadi pemecah masalah dan mengatasi kendala yang dialami. Ps-ws/qq