Wonosobo – Banyak yang mengatkan bahwa konflik dalam rumah tangga sebagai Bumbu dalam menjalin hubungan, banyak juga yang mengatakan habwa hubungan akan terasa hambar jika tidak diwarnai dengan kehadiran konflik. Sebagian orang juga menganggap bahwa munculnya sebuah perdebatan, konflik, akibat ketidakcocokan adalah hal yang wajar terjadi dalam rumah tangga.
Terlepas dari penilaian individu terhadap wajar atau tidaknya suatu konflik tersebut, konflik tidak bisa dianggap remeh, lebih lagi tidak semua individu memiliki pandangan yang sama akan sebuah konflik. Banyak diantaranya yang tidak dapat memandang konflik sebagai hal yang wajar dan jika diteruskan akan menjerumuskan kedalam perpisahan. Hal tersebut disampaikan Kakankemenag Kab. Wonosobo Ahmad Farid saat memberikan materi dalam bimbingan perkawinan (bimwin) yang diselenggarakan oleh Seksi Bimas Islam pada Hari Selasa sampi dengan Hari Rabu, 30-31 Maret 2021.
Meneruskan materinya Ahmad Farid mengatkan perlunya manajemen Konflik dalam rumah tangga untuk antisipasi terjadinya keretakan bahkan perceraian “Konflik dalam rumah tangga itu tidak bisa ditepis begitu saja tanpa adanya upaya, maka kita hanya perlu mencoba menghindarinya, lalu kalau sudah menghindar dan terjadi kita harus bagaimana? Kita harus mampu control our self, our emotions, and our problem,” ungkap Ahmad Farid
Ia mengatakan dalam manajemen konflik dalam rumah tangga dibutuhkan penguasaan masalah itu dan jangan biarkan masalah yang menguasai diri kita, banyak pakar teori yang menyebutkan terkait manajemen konflik dan menawarakan berbagai strategi untuk menghadapinya. Salah satunya yakni stategi manajemen konflik ala Devito yaitu Win-lose and win-win, Avoidance and Active Fighting Strategies, Force and Talk Strategies, Face Detracting and Face Enhancing Strategies, Verbal Aggresiveness and Argumentativeness Strategies. Dimana strategi tersebut dapat mempengaruhi hubungan seseorang dalam menyelesaikan konflik.
Farid menambahkan dalam pandangan islam dalam menghadapi masalah lebih lagi konflik rumah tangga, pasangan dianjurkan untuk bersabar dan ikhlas serta evaluasi diri, dengan demikian diharap dapat meredam masalah dan menjauhkan dari jurang perceraian. Lebih lagi Allah SWT membenci sebuah perceraian. Ps-ws/qq