Wonosobo – KUA Kecamatan Kalibawang akan mengadakan update data Sistem Informasi Masjid (SIMAS) dan input data Masjid/Musholla yang belum masuk SIMAS di bulan Juni Tahun ini demikian yang disampaikan Agus Yuwantoro selaku Kepala KUA Kecamatan Kalibawang saat melakukan rapat koordinasi dengan Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS di Musholla Baitunnajah Gedongan Tempurejo Kalibawang, Senin (7/6).
“Penyuluh Agama kami minta untuk selalu mengupdate perkembangan data masjid-masjid maupun musalla atau langgar di masing-masing desa binaannya jika ada yang terbaru melalui aplikasi SIMAS,” ungkap Agus Yuwantoro.
Agus Yuwantoro berharap ada kerjasama yang baik antar internal ASN KUA Kecamatan dan Penyuluh Agama. Hal demikian dimaksud untuk menunjang keberhasilan setiap program kerja, terlebih melihat posisi KUA sebagai kepanjangan tangan Kankemenag di tingkat Kecamatan, “KUA tidak hanya mengurusi pencatatan perkawinan namun juga pelayanan keagamaan seperti zakat, wakaf keluarga sakinah, arah kiblat dan juga menyediakan layanan data keagamaan, maka diharapkan selalu jaga koordinasi, komunikasi dan sinergi agar dapat mengoptimalkan pelayanan keagamaan kepada masyarakat,” imbuh Agus.
Selanjutnya, daalm kesempatan yang sama saat diwawancara Wakhid Setiyawan selaku Penyuluh Agama Islam Fungsional dan Koordinator pendataan menyampaikan bahwa aplikasi SIMAS sebagai pusat data masjid, musalla atau langgar merupakan program dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag RI dengan tujuan untuk memudahkan akses publik dan terintegrasinya masjid dan musala dengan Kemenag,
“Banyak hal yang perlu diperhatikan pada update data SIMAS ini diantaranya profil masjid yang lengkap mulai dari sejarah sampai dengan foto terbaru masjid atau mushalla, penambahan data alamat dengan dilengkapi titik koordinatnya yang juga terintegrasi dengan google maps, hingga data takmir, imam dan khotib masjid dan musalla,” kata Wakhid Setiyawan.
Untuk mewujudkan program tersebut, Wakhid, berharap ada sinergi yang terbangun dengan takmir masjid atau mushola dan tokoh agama, karena takmir dan tokoh agama dianggap yang lebih tahu tentang seluk belum masing-masing masjid dan mushola diwilayahnya masing-masing.
Sementara itu saat dimintai pendapatnya terkait dengan kegiatan tersebut, Kakankemenag Kab. Wonosobo Ahmad Farid, saat ditemui diruangnnya pada hari Selasa (8/6) mengatakan bahwa untuk menjalin koordinasi yang baik dibutuhkan komunikasi dan pendekatan yang baik, “jalin kesolid an atau kekompakan baik internal atau lintas. Jika sudah terbangun maka koordinasi akan berjalan dengan baik dan seluruh program kerja akan terlaksana dengan baik,” kata Farid.
Ia menghimbua agar KUA semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan sebagai representasi wajah Kemenag di tingkat Kecamatan. Farid juga berpesan kepada penyuluh agama baik yang asn dan non asn lebih gencar dalam melakukan penyuluhan di setiap wilayah binaannya masing-masing. Ps-ws