Semarang, 21 Agustus 2023 – Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Kabupaten Wonosobo hadiri undangan pembinaan yang diadakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah. Acara berlangsung di Hall Hotel Grasia, Semarang, dengan menghadirkan perwakilan dari kab/kota se Jateng.
Kehadiran BKM Kabupaten Wonosobo dalam acara ini diwakili oleh Imron Awaludin, Fuadi, Ircham NH, Latifun Nadzir, dan Pasa Adi Nugraha. Acara dimulai dengan semangat kebangsaan, menyanyikan lagu “Indonesia Raya,” disusul oleh pembacaan ayat suci Al-Quran untuk memberikan nuansa pada acara tersebut.
Mengusung tujuan untuk mendorong penguatan kemasjidan yang transparan, moderat, dan profesional melalui pengelolaan BKM, acara ini juga merupakan wadah pengukuhan panitia BKM Kabupaten dan Kota se Jateng untuk periode 2023 hingga 2027. Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, dengan tegas melakukan pengukuhan ini, menegaskan komitmen dalam pengembangan kemasjidan di daerah.
Lebih dari 230 peserta, yang merupakan anggota panitia BKM dari seluruh Jawa Tengah, memenuhi undangan dalam acara ini. Narasumber utama acara ini, yaitu Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, hadir secara langsung dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam), Dr. Adib. M.Ag, menghadiri acara tersebut melalui platform virtual Zoom.
Dalam rangka membangkitkan semangat kesejahteraan lahir dan batin di masjid, Menteri Agama, Menag Yaqut, memberikan perintah yang kuat. “Mari hidupkan kembali semangat jamaah masjid. Peran serta mereka akan memberikan kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh jamaah masjid,” tegas Menag Yaqut, menyoroti pentingnya peran masjid dalam memberikan manfaat yang holistik.
Musta’in Ahmad menekankan pentingnya pengelolaan kemasjidan yang tepat. “Kegiatan kemasjidan memiliki niat yang baik dan tujuan yang mulia. Namun, bila tidak dikelola dengan baik, akan ada beberapa hal yang bisa kurang berkenan bagi jamaah masjid maupun lingkungan sekitar masjid,” ujar Musta’in. Ia menyoroti pentingnya prinsip idaroh (etika), imaroh (keindahan), dan riayah (pengamanan) dalam pengelolaan masjid.
Pentingnya peran BKM juga ditekankan oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah. Ia memberikan arahan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten dan Kota untuk segera mengukuhkan panitia BKM di tingkat kecamatan. Langkah ini memastikan bahwa BKM beroperasi dan mendukung masyarakat di semua tingkatan.
Ditjen Bimas Islam, Dr. Adib, menyoroti manfaat ekonomi yang dihasilkan dari BKM. “Dengan adanya BKM, kita dapat melakukan penyelamatan aset-aset masjid serta melakukan penghitungan kembali terhadap aset-aset Kemasjidan untuk kesejahteraan jamaah masjid itu sendiri,” jelasnya, memberikan pandangan tentang pentingnya pengelolaan aset dalam mendukung kesejahteraan umat.
Pembinaan badan kesejahteraan masjid ini bukan hanya sekadar acara, tetapi juga mencerminkan semangat untuk menguatkan peran masjid sebagai pusat kesejahteraan dan spiritualitas bagi masyarakat. Melalui pengelolaan yang baik dan prinsip kemasjidan yang diterapkan, diharapkan masjid akan menjadi tempat yang memberikan manfaat yang luas, sekaligus membawa keberkahan bagi umat.