Wonosobo – Dengan dibangunnya prasarana dan sarana sanitasi yang baik di Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK), diharapkan dapat mewujudkan kesadaran lingkungan yang bersih dan mampu menciptakan lingkungan belajar mengajar yang aman, nyaman, bersih dan sehat. Demikian disampaikan Ahmad Farid selaku Kakankemenag Kab. Wonosobo saat memberikan sambutannya dalam kegiatan Sosialisasi Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Sanitasi di Lembaga Pendidikan Keagamaan yang dihelat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, di Aula Kankemenag Kab. Wonosobo pada hari Kamis (22/4).
Ahmad Farid menambahkan untuk mewujudkan kesadaran lingkungan terhadap peserta didik adalah tanggung jawab seluruh lembaga pendidikan. Terlebih lagi pada lembaga pendidikan Agama Islam, karena konsep pendidikan lingkungan telah lahir sejak Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SWA, dan Al Quran mengajarkan bagaimana umat Islam memperlakukan lingkungan dan menciptakan kebersihan,
“didalam Al Quran banyak sekali disebutkan tentang kebersihan, mencintai lingkungan dan keindahan. Tugas seorang guru di lembaga pendidikan bukan hanya transfer knowledge, akan tetapi harus mampu mentransfer nilai-nilai yang mampu menumbuhkembangkan sikap peduli lingkungan,” kata Farid.
Oleh karena itu diperlukan sebuah upaya melalui program terencana yang mampu membuat lingkungan lembaga pendidikan keagamaan menjadi lebih baik., “salah satu program yang dapat di amati, tiru dan modifikasi yaitu salah satunya Program eco-pesantren yang digagas oleh KH. Abdullah Gymnastiar dan diterapkan di Pondok Pesantren Darut Tauhid,” tandas Farid.
Selanjutnya bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut yakni Hery Harmoko selaku Fasilitator Provinsi atau Fasrov menyampaikan kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai tindak lanjut arahan Wakil Presiden terkait bantuan Institusi Pendidikan Keagamaan dimasa pandemic dan berdasar pada hasil survey terhadap kondisi sarana dan prasarana sanitasi di LPK.
Adapun maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut, sambung Hery, yakni terbangunnya sarana dan prasarana sanitasi yang layak di LPK agar tercipta lingkungan belajar yang memadai, “selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat setempat sehingga dapat mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” ungkap nya.
Hal lain pihaknya sampaikan dalam materinya terkait petunjuk teknis pelaksanaan penyediaan sarana dan prasarana sanitasi di LPK. Dalam materi tersebut dijelaskan terkait metode pelaksanaan, mekanisme pendanaan, desain sarana dan prasarana, hingga mekanisme pelaksanaan.
“Pembangunan sanitasi di LPK dilakukan dengan menggunakan metode swakelola berbasis masyarakt atau dengan metode kontraktual dengan memperhatikan kondisi lokasi.” Terang Harmoko.
Acara tersebut diikuti oleh dua puluh lima peserta dari LPK Ponpes di Kec. Wonosobo dan dihadiri oleh Bagian Kesra Sekda Wonosobo, PD Pontren Kankemenag Kab. Wonosobo dan dua Fasprov dari Magelang dan Temanggung sekaligus mewakili BPPW Jawa Tengah yang berhalangan hadir. Ps-ws