Wonosobo – Membuka FGD Penguatan Moderasi Beragama Kepala Kantor Kemenag Wonosobo Ahmad Farid sampaikan bahwa moderasi beragama menjadi bagian dari pilar kesatuan bangsa. Bhinneka Tunggal Ika inspirasikan kepada kita bahwa berbagai perbedaan dalam agama, suku dan lainnya tersatukan dalam kehidupan berbangsa yaitu persatuan Indonesia, kata Farid dihadapan 20 peserta dari unsur Kasi, Kepala Madrasah, Pengawas, Penghulu dan penyuluh pada, Selasa (06/10).
Hadir bersamai FGD Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah Musta'n Ahmad. Moderasi beragama isunya mengemuka karena cara pandang beragama yang beragam dalam konteks yang beragam pula. Semangat moderasi beragama kita gelorakan kembali untuk kuatkan komitmen beragama yang rukun dan damai (rahmatan lil 'alamin) dalam kehidupan berbangsa bagi seluruh warga negara tercinta Indonesia, sambut Musta'in awali bincang Moderasi beragama.
Pemahaman keagamaan yang moderat menjadi penting untuk ciptakan kerukunan umat beragama di negeri yang berketuhanan yang maha esa. Sifat moderat harus dimiliki oleh semua ASN di Kementerian Agama Jawa Tengah, sifat moderat dibutuhkan dan menjadi kontribusi dalam wujudkan kerukunan umat beragama, kata Musta'in.
Satu frekuensi pada moderasi beragama satukan suara kita untuk ciptakan pola kehidupan damai yang penuh kerukunan. Moderasi beragama hadir dengan implementasi kerukunan umat di tengah kehidupan damai bermasyarakat untuk sempurnakan ihtiar beragama sebagai rahmat bagi semesta alam, tandasnya.
Musta'in tambahkan bahwa dimasa pandemi sekarang ini seakan berdisiplin dengan prokes belum sempurna, vaksin juga belum capai jumlah yang maksimal, namun kita yakin sungguh merupakan anugerah dari Tuhan yang Maha Kuasa covid 19 di negeri ini kasusnya cenderung melandai. Kita kuatkan lagi gerakan 5 M dan 1 D yaitu doa, doa menjadi ihtiar batin untuk menguatkan komitmen cegah covid 19. Hibau Musta'in untuk tetap jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan terlebih saat dimulainya PTM pada pembelajaran di sekolah dan madrasah.
Dalam diskusi ini beberapa pandangan disampaikan oleh para peserta diantaranya tentang esensi moderasi beragama oleh Muhtar, implementasi moderasi di madrasah oleh Warsam dan mekanisme kelola moderasi di sekolah oleh Sahil. Peserta antusias dan semangat bersamai Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jateng bincang asyik moderasi beragama.
Selanjutnya juga disampaikan tentang publis potret moderasi beragama di pedesaan, di pesantren dan lainnya sebagai inspirasi kuatkan komitmen beragama yang moderat, oleh Fakih Khusni peserta FGD Kasi PD Pontren. Moderasi beragama hadir untuk merawat kebhinekaan kuatkan nilai kebangsaan, moderasi beragama menjadi pilar dalam ciptakan kerukunan dan wujudkan kehidupan damai bermasyarakat dan berbangsa, tambah Fakih.
Pancasila, bhinekka tunggal ika dan UUD 1945 dalam konteks kebangsaan menjadi penguat moderasi beragama. Jangan gampang galau dengan perbedaan, perbedaan itu anugerah untuk mendewasakan cara pandang pemahaman yang baik, demikian disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jateng akhiri FGD. FK-WS