Wonosobo – Kankemenag Kab. Wonosobo melalui seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) menggelar acara pengutan moderasi beragama bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Se Kabupaten Wonosobo. Acara telah berlangsung pada hari Selasa, (7/3) di aula SMP N 1 Wonosobo.
Penguatan moderasi beragama kali ini, sedikitnya menyasar 45 orang guru PAI dari SMP yang ada di Kabupaten Wonosobo. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kakan Kemenag Kab. Wonosobo, Ahmad Farid, Kasi PAIS, Totok Jumantoro besera staf seksi PAIS dan Pengawas SMP, Noer Farida.
Acara ini diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan praktik moderasi dalam beragama bagi para guru PAI, yang diharapkan dapat diimplementasikan dalam pembelajaran agama di sekolah.
Dalam sambutannya, Totok Jumantoro, menyampaikan bahwa peran GPAI sebagai Komunikator memiliki tantangan dan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi Sekolah,
“dengan perannya, GPAI dituntut untuk punya kompetensi moral dan sosial. Kita jangan merasa paling benar, serta tanamkan selalu pesan moral untuk menghormati orang lain berdasarkan Agama yang dianut atau hal lainnya kepada peserta didik,”tandasnya.
Hal serupa juga ditekankan oleh Ahmad Farid, dalam materinya ia menyampaikan GPAI dan ASN Kankemenag harus bersikap moderat. Moderasi beragama substansinya haris jelas,
“Agama substansinya membawa cinta kasih, cinta perdamaian, toleran. Agama sering ditampilkan untuk jadi pemicu konflik. Jadi hal ini yang mendorong kita untuk kembali ke kaidah agama yang sebenarnya. Kajian hasil study pemahaman sangat banyak, tetapi tetap Ruhnya ada dalam Qur’an dan hadist,”jelasnya.
Ia menambahkan, ASN Kemenag mempunyai misi yang sama untuk menyampaikan moderasi beragama agar agama bisa berjalan selaras di Masyarakat,
“perpecahan konflik dari perbedaan menjalankan ibadah jauh lebih besar. Adanya gaungan moderasi beragama yang dikemas dengan narasi yang sederhana dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat diharapkan mampu menjadi pemersatu antara pemeluk beragama agar beragama secara moderat tidak ekstrim dan menghargai yang berbeda,”tandasnya.
Usai sambutan dan materi dari Kakan Kemenag, dilanjutkan dengan sambutan Pengawas SMP yang menekankan tentang dinamika pendidikan yang berubah yang memposisikan GPAI sebagai tombak dan bertanggungjawab atas kelestarian sekolah. Dwi | edt. PS-WS