Wonosobo – Kakan Kemenag Kab. Wonosobo, Ahmad Farid, didampingi Kasi PD Pontren, Fakih Khusni, hadiri rapat koordinasi (Rakor) pendataan EMIS (Education Management Informaton System) bagi Pondok Pesantren (Pontren) dan Madrasah Diniyah (Madin), yang dilaksanakan di RM Saritoya, Selasa (07/12).
Acara tersebut diikuti oleh tiga puluh peserta, yang merupakan operator emis dari lima belas Kecamatan se Kabupaten Wonosobo dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dalam sambutannya, Kakan Kemenag, Ahmad Farid, menyampaikan agar operator EMIS lebih aktif dalam melakukan verval data untuk memastikan kebenaran data pada emis masing-masing lembaga,
“data merupakan komponen yang sangat penting bagi setiap perumusan kebijakan dan perencanaan program lembaga,” jelas Farid.
Menurutnya, saat ini Madin dan Pondpes dimudahkan dengan keberadaan aplikasi Emis untuk menyimpan data lembaga, “kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya fungsi data Emis untuk mengembangkan lembaga melalui informasi digital,” tandas Farid.
Sementara itu, Fakih Khusni, dalam kesempatannya menyampaikan, pendampingan yang dilakukan kepada operator Emis Madin dan TPQ dalam melakukan verval data, untuk memastikan lembaga Madin dan TPQ telah lengkap masuk dalam aplikasi Emis Kementerian Agama.
Fakih, sampaikan bahwa EMIS merupakan aplikasi yang digunakan pada setiap lembaga Ponpes, TPQ, PKPPS, SPM, PDF, MDT dan LPQ dalam melakukan pendataan lembaganya,
“merujuk dari situs resmi Kemenag, Emis Pendis Pontren bahwasanya fungsi dari EMIS adalah berfungsi untuk melakukan pendataan lembaga pendidikan keagamaan Islam yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, seperi Pondok Pesantren, Diniyah Takmiliyah, Lembaga Pendidikan Al Qur’an (LPQ), Pendidikan Diniyah Formal, Satuan Pendidikan Muadalah, PPS Wajar Dikdas dan Paket yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren,” jelas Fakih.
Ia berharap, dengan adanya kegiatan tersebut akan ada tindak lanjut di masing-masing Kecamatan untuk menuntaskan pendataan Emis bagi Madin dan TPQ se Kabupaten Wonosobo. fk-ws.