Wonosobo(humas) – Pondok pesantren yang bersih dan sehat menjadi keharusan di lingkungan keberadaannya. Tujuannya agar para santri, pengasuh, dan seluruh keluarga besar pondok pesantren hidup dalam suasana dan keadaan yang sehat, demikian disampaikan Kakankemenag Wonosobo Panut dalam pengarahan kepada Ustadz-ustadzah Pesantren Darussalam Senin (17/09/2023).Pada acara pengarahan ini diserahkan Piagam dan SK Izin Keberadaan Pondok Pesantren Darussalam penyelenggara progam tahfidz bagi santri yang menempuh pendidikan formal di MTsN 1 Wonosobo dan masyarakat sekitar. Apresiasi diberikan Kepala Kankemenag Wonosobo semoga ikhtiar kita dengan keberadaan Pondok Pesantren Darussalam ini memberikan inspirasi untuk meningkatkan prestasi, bermanfaat dan barokah bagi kita semua, barokah bagi masyarakat sekitar tentunya. Lalu apa saja indikator atau tanda pondok pesantren yang sehat, Panut menjelaskan indikator pesantren yang sehat terdiri dari indikator utama dan indikator tambahan. “Yang termasuk indikator utama adalah seluruh keluarga pondok pesantren terbiasa makan buah dan sayur agar terpenuhi kebutuhan gizinya, melakukan aktivitas olahraga, dan deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyakit,” terang Panut kepada pengurus dan pengelola pesantren tersebut.“Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui Pesantren Bersih dan Sehat” menjadi tanggung-jawab bersama seluruh pengurus, penyelenggara, pengasuh, santri dan masyarakat sekitar. Pesantren yang Bersih dan Sehat harus diwujudkan bersama-sama, kata Panut. Selanjutnya Kasi PD Pontren Kankemenag Wonosobo Fakih Khusni jelaskankan mengenai aktivitas santri yang dimaksud untuk wujudkan pesantren yang bersih dan sehat diantaranya dengan kebiasaan olah raga, jalan kaki, maupun kegiatan sehari-hari seperti bersih-bersih lingkungan. Aktivitas fisik tidak harus dilakukan lama-lama dalam sekali kegiatan. Bisa lima belas atau tiga puluh menit sekali beraktivitas, tapi dilakukan secara rutin, terangnya. Adapun indikator tambahan terkait kepada bersihnya lingkungan pesantren yang meliputi adanya ruang penghijauan, udara yang sejuk, pengelolaan sampah, saluran air, air minum, kebutuhan sanitasi untuk mandi cuci kakus (MCK), ventilasi, dan pencahayaan. “Selain itu pesantren yang sehat juga menyediakan kawasan tanpa merokok, pusat promosi informasi kesehatan, dan adanya ruang atau klinik kesehatan pesantren” jelas Fakih. Pesantren sehat menjadi bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Hal ini selaras dengan program gerakan lingkungan bersih dan sehat yan digelorakan pada masyarakat. Germas, kata Fakih telah dicanangkan sejak 15 November 2016 oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI. Pencanangan Germas atas prakarsa Presiden RI dan merupakan wujud gerakan revolusi mental bidang kesehatan untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan perilaku tidak sehat, kata Fakih akhiri arahannya. (Fk-Ws)
Sebagai Kementerian Dengan Predikat Agama, Para Pegawai Digenjot Sadar Gratifikasi
Wonosobo (Humas) – Sejumlah 350 peserta yang merupakan PNS dan PPPK di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo mengikuti acara...
Read more