Semarang – (SubBagTU) Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah terkait dengan publikasi secara nasional pada web Kemenag RI yang masih berada pada posisi bawah yaitu 28, Kepala Kanwil Provinsi Jawa Tengah Farhani mengungkapkan bahwa perlu adanya solusi agar dapat meningkatkan publikasi dan semangat serta keaktifan dalam pembuatan berita. Dari pantauan untuk sarana prasarana,SDM yang ada dari para ASN di Provinsi Jawa Tengah tidak ketinggalan dari Provinsi lainnya di pulau jawa Seperti Gorontalo ( Sulawesi ).
“SDM dan Sarana prasarana di tempat kita lebih memadai tapi Kenapa Kontribusi berita kita terseok-seok ketinggalan dengan provinsi lain di luar jawa”?Tanya Farhani pada peserta Workshop Jurnalistik kehumasan tadi sore di Merapi Hall ( Grasia Hotel ). Para peserta yang berjumlah 40 pun ikut tanda tanya, walaupun sebagian sudah ada yang tahu. “Perlu adanya perubahan pola pikir dan budaya kerja”ucap Farhani.
Pola pikir disini adalah memahami dari eksistensi tugas dan fungsi kementerian Agama yang begitu mulia yang seperti tugas kerosulan yang membawa misi keagamaan. Tugas – tugas di tersebut seperti pelayanan Haji, bimbingan keagamaan,pendidikan pndok pesantren dan pendidikan madrasah, pelayanan keagamaan juga tata kelola pemerintahan. Misi keagamaan ini perlu disampaikan kepada khalayak masyarakat agar mereka tahu tentang tugas fungsi dan informasi apasaja yang bisa di dapat pada instansi kementerian Agama kita. Apalagi Kemenag adalah sebuah lembaga pemerintah / instansi terbaik ke 2 di negara kita Indonesia, hal ini perlu disampaikan kepada masyarakat agar masyarakat tidak memandang sinis / sebelah mata pada kemenag. Seperti dulu Madrasah di no 2 kan setelah sekolah negeri, masalah pelayanan haji. Masyarakat masih tabu tentang itu semua padahal pelayanan haji memiliki indek 83,83 % kan sudah sangat memuaskan.
Apalagi era sekarang, era tehnologi yang serba digital. Maka penggunaan media Online melalui internet perlu di tingkatkan dan efektifkan. Publikasi media selain sebagai media pelayanan juga diharapkan bisa sebagai media penyeimbang dan sebagai counter menyangkut Kementerian Agama.
“Membangun opini akan muncul Image positif, yang diopinikan dengan baik maka terjadi pencitraan Kementerian Agama yang baik pula,mari berikan layanan yang baik,transparansi informasi dan tidak membingungka Masyarakat”Papa”nya.(Mf_Wsb)