Wonosobo – Kemenag Wonosobo melalui Seksi Bimas Islam, menggelar Pelatihan Peningkatan Layanan KUA bidang Kemasjidan berbasis sistem informasi masjid (Simas). Bimtek ini berlangsung di Rumah Makan Harmono Kertek (senin, 24/8), diikuti oleh 18 Penyuluh Agama Islam PNS dan 15 orang Operator Simas dari 15 KUA yang ada.
Dalam kesempatan pelatihan ini hadir empat narasumber yang terdiri dari Kanwil Kemenag Jawa Tengah yaitu Kabid Urais dan Admin SIMAS Kanwil Jateng dan Narasumber dari Kantor Kemenag Wonosobo yaitu Kepala Kantor dan Kasi Bimas Islam Kemenag Wonosobo.
Kerukunan umat beragama dikabupaten wonosobo sempat menjadi sorotan baik tidak hanya dari lingkup antar kabupaten atau provinsi namun juga antar Negara, saat itu di kecamatan Garung tahun 2016 sempat dijadikan pioner project kerukunan Bergama yang didatangi oleh pejabat dan kementerian pendidikan dari Negara Yaman.
“Pembangunan bidang Agama dalam kerukunan umat beragama merupakan simpul terkuat integrasi nasional, jika agama dipermasalahkan akan mudah menyulut konflik dan mengganggu stabilitas nasional,’’ terang Mahbub.
Menurut H. Mahbub yang juga menjabat sebagai Kasi Urusan Haji dan Umroh menyampaikan negara mendorong dan memfasilitasi semua penduduk untuk tunduk kepada agamanya.
Kesempatan kedua hadir Drs. Muh Arifin kabid Urais Kanwil Kemenag Jateng mengungkapkan, kegiatan ini sangat penting, karena berbicara tentang informasi masjid secara online yang ada di daerah melalui Simas yang diharapkan sudah ada di setiap kantor urusan agama (KUA).
Dilanjutkan secara teknis tentang aplikasi Simas dengn dipandu oleh Admin Simas Kanwil Kemenag Jateng, Nanang Suryana kaitan dengan bagaimana menggunakan aplikasi Simas.
“Pengelolaan data masjid selama ini kebanyakan masih manual dan pemanfaatan masjid juga belum profesional sehingga perlu dilakukan pengelolaan menggunakan aplikasi agar bisa diserasikan data masjid yang ada di kabupatan/kota dan provinsi, sehingga data bisa dengan mudah diakses dan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan,’’ menurut Muh Arifin saat membawakan materi kedua.
” Intinya Simas ini sebagai pusat informasi antar masjid. Harapan kita Simas tidak hanya menginformasikan data fisik masjid dan mushalla di setiap kabupaten/kota, Kecamatan dan Desa tetapi bisa menyajikan informasi mengenai sejarah, kegiatan dan pengembangan kemasjidan, Simas digunakan Untuk memudahkan akses publik, pendataan tersebut dilakukan secara online melalui aplikasi Sistem Informasi Masjid atau SIMAS. Data yang terdapat pada aplikasi simas berisikan nomor identifikasi masjid/mushalla, tipologi, lokasi, dan juga nomor urut pendataan. Data tersebut bisa diakses melalui simas.kemenag.go.id,” kata Muh Arifin.
Kegiatan yang berlangsung selama sehari ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi tenaga operator IT di tiap kecamatan KUA dibawah jajaran Kemenag Wonosobo sehingga dapat menggunakan aplikasi Simas, sasaran kegiatan ini juga diharapkan peserta dapat memahami Simas dan melakukan pembinaan masjid berbasis Simas sampai ke tingkat KUA. (PS-WS)