Wonosobo – Kasi PD Pontren Kankemenag Wonosobo, Fakih Khusni, sambut kunjungan Kabid Dinas Pendidikan Kabupaten Wonosobo, Harjanto, diruangannya pada hari Rabu, (09/02). Kunjungan tersebut dalam rangka membahas atau koordinasi terkait pendidikan kesetaraan santri pesantren di Kabupaten Wonosobo.
Dalam kesempatan tersebut, Harjanto, sampaikan bahwa santri pada pesantren salaf yang belum mengikuti pendidikan kesetaraan hendaknya diberikan sosialisasi program kesetaraan sehingga santri sesuai klasifikasinya dapat menempuh pendidikan kesetaraan SD, SMP atau SMA.
“Dibuka kesempatan kepada para santri untuk mengikuti pendidikan kesetaraan melalui Dinas Pendidikan sehingga santri ketika selesai mondok di pesantren dapat memiliki ijazah kesetaraan pendidikan formal SD, SMP dan SMA,” kata Harjanto.
Menanggapi hal tersebut, Fakih Khusni, sampaikan bahwa santri selama berada di pesantren selain belajar tentang keislaman juga bisa belajar pengetahuan lain sesuai standar kurikulum pembelajaran pada program kesetaraan.
“Santri dengan kemampuannya dalam pemahaman keislaman setelah selesai nyantri di pondok pesantren dan memiliki ijazah kesetaraan diharapkan dapat mengabdikan dirinya kepada masyarakat dalam berbagai posisi strategis jabatan formal dan informal,” jelas Fakih.
Sementara, Kepala Kankemenag Wonosobo, Ahmad Farid, berikan arahan agar setiap santri di pesantren dipastikan selain mengikuti pembelajaran keislaman juga mengikuti pendidikan formal setingkat SD, SMP, SMA yang diselenggarakan oleh pesantren atau lembaga lain yang selenggarakan pendidikan formal atau non formal seperti PKPPS dan PKBM.
“Kami akan bersinergi untuk pastikan santri lulus pesantren memiliki kompetensi pemahaman keagamaan yang baik dan memiliki standar kompetensi akademik minimal kesetaraan pendidikan menengah atas, terlebih di pesantren sudah ada PDF, PKPPS dan juga Ma'had Ali,” tandas Farid. FK-WS