Wonosobo – Ditengah kehawatiran otoritas pemerintah terkait pembelajaran maupun ujian secara langsung masa pandemi ini, MA Takhassus Al Quran Wonosobo tetap laksanakan ujian madrasah (UM) secara luring. Hal tersebut sontak mendapat perhatian dari Kasi Bimas Islam Kankemenag Kab. Wonosobo. Dalam kesempatan tersebut, Imron Awaludin selaku Kasi Bimas Islam, Rabu (17/3) lakukan monitoring secara langsung proses pelaksanaan UM di MA Takhassus Al Quran Wonosobo. Dalam kesempatan tersebut Imron menghimbau kepada jajaran madrasah untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Jika madrasah melalui kebijakannya melakukan UM secara luring, kami harap hal tersebut dilakukan dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan, jangan sampai hal tersebut justru menjadi sarana yang berpotensi terjadi persebaran virus corona,” tegas Imron Awaludin.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Madrasah Nofiyadi saat menerima kedatangan kasi bimas Islam mengatakan, pelaksanaan UM tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan diantaranya dilakukan pengukuran suhu tubuh kepada siswa, menyediakan tempat cuci tangan dan handsanitizer serta memakai masker dan menjaga jarak.
“Protokol kesehatan tetap kami terapkan. Kami lakukan ujian secara luring karena banyak pertimbangan diantaranya ada beberapa siswa yang rumahnya tidak terjangkau akses internet dan tidak memiliki perangkat digital yang mendukung,” ungkap Nofiyadi.
Pihaknya, Nofiyadi, menambahkan langkah antisipasi selanjutnya yakni dengan melakukan pembagian lokasi pelaksanaan UM agar tidak terjadi perkumpulan dalam jumlah besar.
“Peserta UM sebanyak 160 peserta. Kami bagi menjadi tiga tempat yaitu sejumlah duapuluh lima anak di Ponpes Kaliwiro, empat puluh delapan anak di ponpes Dero Duwur dan 87 anak di ponpes Kalierang sementara empat anak lainnya lakukan UM secara daring dari Riau dan Purbalingga,” imbuhnya.
Disisi lain, Kepala Kankemenag (Kakankemenag) Kab. Wonosobo Ahmad Farid, saat ditemui diruangannya mengatakan, sudah menghimbau satker untuk melaksanakan UM secara daring dan memperhatikan protokol kesehatan. Namun kebijakan pelaksanaan ada pada pihak madrasah.
“Kami tetap berharap madrasah betul-betul serius memperhatikan keselamatan dan kesehatan anak didik, selain itu madrasah juga harus bersungguh-sungguh mensukseskan pelaksanaan UM, ” tandas Ahmad Farid. ps-ws/qq