Wonosobo – Kepala Seksi Penyelenggara Katolik Kankemenag Kab. Wonosobo, Agustinus Triwiyarso, ikuti pembinaan penyuluh Agama Katolik Non PNS Wilayah Keuskupan Purwokerto, yang dilaksanakan secara daring via zoom meeting pada hari Rabu, (8/12) dan diikuti oleh tiga puluh peserta yang merupakan Penyuluh Agama Katolik Non PNS.
Agustinus Triwiyarso, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan diadakan kegiatan tersebut yakni guna menambah wawasan atau pengetahuan kepada Umat Katolik di Wilayah Keuskupan Purwokerto menjadi Umat yang beriman mendalam, tangguh dan dialogal, serta sejahtera demi terwujudnya persaudaraan sejati, kehidupan bersama yang bermartabat dan berkeadilan, serta keutuhan ciptaan melalui Penyuluh Agama Katolik Non PNS di wilayah Keuskupan Purwokerto.
Selanjutnya, bertindak sebagai Narasumber yaitu Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Propinsi Jateng, F. Kariyanto, dalam materinya ia menyampaikan agar kehadiran Bimas Katolik dapat bermakna dan bisa dirasakan oleh lembaga- lembaga Gereja Katolik, khususnya semua umat Katolik di Keuskupan Purwokerto lewat Penyuluh Agama Katolik Non PNS pada Kementerian Agama,
“para Penyuluh Agama Katolik diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang keagamaan dengan baik dan menjadi pengabar sukacita bagi umat di wilayah Keuskupan Purwokerto,” jelasnya.
Usai materi dari Kanwil, materi selanjutnya disampaikan oleh Romo Yohanes Suratman, selaku Vikaris Jendral Keuskupan Purwokerto yang memberikan materi tentang “Arah Haluan Pastoral Keuskupan Purwokerto 2021-2035,” sebagai bekal Penyuluh Non PNS.
Ia menyampaikan dengan jelas terkait Visi dan Misi Keuskupan Purwokerto yang mencangkup tujuh Misi diantaranya yaitu Memberdayakan potensi umat dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, politik, budaya dan hukum.
Vikjen Keuskupan Purwokerto menggaris bawahi, Penyuluh Agama Katolik menjadi perpanjangan tangan dari para Romo / Imam yang secara langsung terlibat dengan umat Katolik,
“para penyuluh diharapkan untuk belajar melayani dengan tulus, siap menghadapi tantangan, tidak mudah menyerah, dekat dengan umat meski tetap menjaga jarak dan tidak mudah mencela , itulah spiritualitas yang harus di hayati oleh para Penyuluh Agama Katolik, bekerja dengan teguh dan penuh iman,” tandasnya.
Sementara itu, ditempat berbeda saat ditemui tim Media Center, Kakankemenag Kab. Wonosobo, Ahmad Farid, mengajak penyuluh Agama Katolik aktif dalam penguatan moderasi beragama, “kami beraharap ada peran dari para Penyuluh Agama Katolik agar sentiasa memberi perhatian pada moderasi hidup beragama,” kata Farid.
Farid menegaskan, dengan moderasi, sikap toleran dan upaya hidup bersama dalam kedamaian ditengah perbedaan bisa diperagakan dengan cara terhormat dan bermartabat. Ps-ws