Wonosobo (Humas) – Kankemenag Kab. Wonosobo melalui seksi Pendidikan Madrasah (Penma) menggelar seminar anti bullying dengan menghadirkan Narasumber Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2017-2022, Dr. Santoso.
Acara yang diinisiasi sebagai upaya konkret untuk menanggulangi dan mencegah perundungan di lingkungan pendidikan tersebut diikuti lebih dari 400 peserta dari unsur Guru RA, MI, MTS, dan MA se Wonosobo dan juga dari unsur Pondok Pesantren, Pengawas dan Penyuluh Agama.
Kakankemenag Kab. Wonosobo, Panut, dalam sambutan sekaligus membuka acara secara resmi menyampaikan kegiatan ini diadakan juga sekaligus bentuk prihatin dengan adanya banyak kasus bullying yang terjadi di kalanan pendidikan.
“ini menimbulkan keprihatinan. Maka dari itu kami memandang pentingnya memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dampak negatif dari perilaku tersebut,”jelasnya.
Panut berharap, melalui seminar ini bisa tercipta kondisi yang nyaman dan aman bagi peserta didik, ataupun bagi guru baik di satuan pendidikan madrasah, pondok pesantren maupun lingkungan sekitar.
Selanjutnya, Dr. Santsoso yang merupakan pembicara utama dalam materinya membahas dampak psikologis dari bullying pada kesehatan mental dan perkembangan pribadi siswa. Ia juga beberkan strategi efektif dalam menanggulangi dan mencegah kejahatan ini.
“Bullying dapat memiliki dampak psikologis serius pada kesehatan mental dan perkembangan pribadi anak, termasuk peningkatan risiko stres, kecemasan, depresi, dan rendahnya harga diri. Pengalaman ini juga dapat mengganggu kemampuan sosial, konsentrasi belajar, dan merusak hubungan interpersonal, memberikan dampak jangka panjang pada kesejahteraan psikologis siswa.” Jelasnya.
Ia juga menyebutkan terkait jenis bullying yang kerap terjadi yaitu diantaranya adalah verbal bullying, fisik bullying, sosial bullying, cyberbullying dan bullying emosional.
“bullying banyak sekali jenisnya termasuk bullying seksual. Jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi saat ini dengan adanya media sosial, bullying tidak selalu dilakukan secara langsung tapi melalui media sosial dan itu masuk kedalam cyberbullying,” Imbuhnya.
Lebih lanjut Santoso menyampaikan terkait dengan pencegahan dan penanganan terhadap pelaku bullying diantaranya yaitu dengan penerapan pendidikan dan konseling, kampanye anti bulluying, pendidikan dan kesadaran serta pendekatan empati.
Selain menghadirkan pemateri utama yaitu Dr. Santoso, acara tersebut juga menghadirkan narasumber lain yaitu Ulil Archam selaku dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto dan hadir secara virtual yaitu Staf Khusus Menteri Agama Wibowo Prasetyo.
Sementara bertindak sebagai moderator yaitu kasi PD. Pontren, Fakih Khusni, dan dihadiri langsung oleh Kasi Penma, Mahbub, dan Kasi Bimas Islam, Achmad Fuadi.
Acara berlangsung meriah selama kurang lebih lima jam berlangsung dan diakhiri dengan sesi foto bersama. PS