Kementerian Agama Wonosobo, kembali mengukur arah kiblat disejumlah titik masjid dan mushala yang ada di daerah itu, salah satu penyebabnya adalah bergesernya lempeng bumi dan musibah gempa bumi bertubi-tubi yang melanda Indonesia, pengukuran arah kiblat yang di maksud adalah upaya membenarkan pemakaian arah kibat pada sarana ibadah yang ada. Gara Sayriah Kemenag Wonosobo melalui Dwi Subrata, telah melakukan pengukuran kepada sejumlah masjid atau musholla di Lingkungan Kabupaten Wonosobo, Kesalahan penentuan arah kiblat yang banyak terjadi di beberapa masjid di Wonosobo, pembetulannya tidak harus dengan membongkar bangunan, cukup mengubah posisi shaf dan arah kiblatnya yang dirobah, tambahnya.
Ia menjelaskan proses pengukuran untuk penentuan keakuratan arah kiblat dilakukan dengan menggunakan alat yang namanya Theodolit, di mulai pukul 09.30 WIB dan selesai menjelang siang. Dalam pengukuran arah kiblat ini sangat diperlukan ketelitian agar tidak bergeser dengan arah yang jelas. Perlu ketelitian yang tinggi untuk mengukur arah kiblat, sehingga tidak bergeser karena satu derajat saja selisih maka akan bergeser ratusan kilometer dari Ka'bah,ujarnya. Setelah proses pengukuran selesai tim memberi tanda pada hasil pengukuran dengan menarik garis arah kiblat dan garis shaf sebagai tanda untuk memudahkan pengurus masjid dan mushalla tersebut.
Pihaknya berharap agar masjid dan mushalla yang ada mempunyai arah kiblat yang tepat. Untuk itu Kementerian Agama Kab. Wonosobo melalui Penyelenggara Syariah, siap mengukur kembali arah kiblat Masjid dan mushalla yang ada di Wonosobo secara keseluruhan.