Penguatan Tenaga Kehumasan Sebagai Agen Puplikasi
Semarang – (Humas)pentingnya peran humas disuatu lembaga atau organisasi, tapi masih banyak orang yang memandang sebelah mata dan menjelekkan peran humas,kondisi yang seperti inilah yang membuat upaya atau usaha dalam membangun pencitraan suatu lembaga yang baik dengan puplik. Peran humas ini harus mempunyai landasan kejujuran.karena kejujuran adalah modal penting dalam menjalin suatu hubungan,kesuksesan atau kegagalan dari sebuah organisasi dapat dipengaruhi oleh kegiatan kehumasan atau Publik Relation (PR). Informasi jaman sekarang ini berjalan dengan cepat. Berita yang aktual sudah bisa dikonsumsi publik dan tidak ketinggalan informasi yang bersifat global. Sedangkan media informasi sekarang mendukung hal tersebut terwujud. Hal kendala perioditas sudah tidak menjadi masalah. Hal tersebut merupakan revolusi Teknologi Informasi.
KasubBag TU Suhersi mengemukakan di hadapan para peserta Workshop Jurnalistik Kehumasan pada hari Kamis 2 Maret 2017 di Hotel Grasia ( Merapi Hall I ), “tentang pentingnya peran humas dalam suatu organisasi, dan humas sendiri harus punya modal kejujuran ( Proporsional ), mempunyai jejaring atau teman – teman para wartawan dan menjalin hubungan yang baik kalau perlu anggap sebagai saudara Karena itu semua menjadi modal kunci utama dalam menjalankan tugas”.
“Seiring dengan kesadaran bahwa humas memegang peranan yang sangat penting dalam membangun Citra organisasi,untuk itu perlu juga didukung SDM ( Sumber Daya Manusia) dengan kapasitas yang kompeten di bidang kehumasan serta dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai”kata Suhersi.
Apalagi di era keterbukaan informasi seperti saat ini, dimana masyarakat atau publik sudah semakin kritis terhadap pemberitaan, maka peran humas sangat penting sebagai layanan publik untuk memberikan informasi yang jelas dan sesuai fakta yang ada di perusahaan, pemerintahan maupun organisasi lainnya, dengan cara yang baik dan benar agar dapat diterima publik.
“Kontributor berita di kantor Kementerian Agama dari kabupaten / kota di seluruh Jawa Tengah perlu memahami tentang Revolusi Teknologi Informasi ini. Di mana media publikasi berupa situs/ web sudah tersedia di masing-masing Kankemenag” ucap Suhersi tadi siang (02/03). Pada acara Workshop Jurnalistik dan Kehumasan.
Selain itu mengharap kepada para pembuat berita di Kabupaten / Kota agar berita yang nantinya di publikasi ke web harus interaktif, juga tidak basi.Karena masyarakat membutuhkan publikasi sebagai konsumen informasi dan layanan dari sebuah instansi seperti Kementerian Agama. Perubahan dan cepatnya informasi bisa menjadi opini yang akan mempengaruhi perilaku organisasi di mata publik.
Peran kehumasan adalah bersifat strategis. Karena tugas dan fungsi Kementerian Agama yang melayani masyarakat mulai kelahiran sampai dengan kematian, memiliki pengaruh yang besar utamanya terkait dengan agama perlu dipublikasikan ke masyarakat.
“Diperlukan peningkatan ugernsinya peran Kehumasan yang selaras dengan kecepatan informasi dan memahami Revolusi Teknologi Informasi yang dituangkan pada web/ situs”,ditekankan. Sihersi yakin potensi pada kontributor berita yang memiliki kemampuan jurnalistik kehumasan bisa terbentuk melalui workshop. Dan harapan ilmu kehumasan dan jurnalistik bisa dimanfaatkan saat bekerja di bidangnya di Kankemenag masing-masing.(Mf-Adi/Wsb)