Wonosobo – Dalam upaya terus meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) di Kabupaten Wonosobo, Kankemenag Kab. Wonsobo melalui Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) menggelar kegiatan peningkatan kompetensi metodologi pengajaran PAI bagi guru PAI TK, SD, SMP dan SMA-K. Acara digelar selama dua hari berturut-turut, Senin s.d Selasa (7-8/8), bertempat di SMP N 2 Wonosobo dan SMK N 1 Wonosobo.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 100 guru PAI non PNS dan non PPPK yang ada di jenjang pendidikan SMP, SMA dan SMK. Acara juga dihadiri oleh Kakankemenag Kab. Wonosobo, Panut, dan Kasi PAIS, Totok Jumantoro.
Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman dalam bidang pendidikan dan agama yaitu Yuniati dan Noer Farida. Keduanya menyampaikan materi dengan menawarkan pendekatan praktis untuk mengoptimalkan pengajaran PAI, dan Peningkatan Kompetensi GPAI di Era Tranformasi Digital serta mengajak seluruh peserta untuk berbagi pengalaman dan strategi terbaik dalam mengajar materi PAI secara efektif dan menarik bagi siswa.
“acara digelar selama dua hari, di hari pertema untuk GPAI jenjang TK dan SD sebanyak 71 Guru, dan hari kedua untuk GPAI jenjang SMP dan SMA/K sejumah 29 orang. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, kualitas pendidikan agama Islam di setiap semakin meningkat,”jelas Totok Jumantoro dalam sambutannya.
Selain untuk meningkatkan kompetensi metodologi pengajaran PAI, acara sekaligus untuk merangkul 100 guru PAI non PNS dan non PPPK jenjang TK, SD, SMP dan SMA/K yang belum menerima tunjangan insentif lainnya,
“ada bantuan transport bagi guru PAI yang belum menerima tunjangan insentif lainnya yaitu sebesar 250 ribu rupiah per orang. Dana tersebut bersumber dari UPZ Kankemenag Kab. Wonosobo yang disalurkan sekali dalam satu tahun,”tandasnya.
Selanjutnya, Panut dalam sambutannya menyampaikan digelarnya acara tersebut merupakan langkah yang menunjukkan komitmen Kankemenag Kab. Wonosobo dalam mendukung pendidikan agama Islam di semua jenjang pendidikan, dengan memperkuat kompetensi pengajaran dan memberikan bantuan nyata kepada guru-guru berupa uang transport.
“diharapkan pemahaman agama dan moralitas akan semakin ditanamkan dalam jiwa anak-anak. Langkah ini juga membantu membentuk generasi muda yang lebih berakhlak mulia dan memiliki pemahaman agama yang kuat.”kata Panut.
Lebih lanjut, Panut, menuturkan bahwa adanya pendistribusian bantuan merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi para guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang berkualitas dan bermakna bagi peserta didik. Bantuan transport ini diharapkan dapat meringankan beban biaya transport para guru yang berjuang untuk memberikan pendidikan agama yang berkualitas di wilayah Wonosobo.
“meski nominalnya tidak banyak, kami berharap bantuan ini berguna bagi GPAI yang ada di Kabupaten Wonosobo,”tandasnya.
Dengan fokus pada peningkatan kompetensi dan bantuan yang nyata kepada para guru PAI, Kankemenag Kab. Wonosobo menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam adalah prioritas utama dalam upaya membentuk generasi muda yang lebih baik di masa depan. Ps-ws