Wonosobo – Dua siswa asal MAN 2 Wonosobo, Najwa Khoirunnisa dan Panji Setya Putrahadi, yang merupakan satu tim, dinyatakan lolos tahap II dalam ajang Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) Tahun 2022 bidang Ilmu Keagamaan Islam (Religious Studies) setelah keduanya mengirimkan proposal penelitian dengan mengusung Keberagamaan di Desa Buntu Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Kompetisi MYRES merupakan ajang lomba karya ilmiah siswa madrasah berbasis riset bagi siswa MTs dan MA yang digelar Dirjen KSKK dan Dirjen Pendis Kemenag RI. Adapun fokus penelitian dikelompokkan menjadi tiga bidang, yaitu bidang Ilmu Keagamaan Islam (Religious Studies), bidang Ilmu Sosial dan Kemanusiaan (Social and humaniora), dan bidang Sains, Matematika dan Pengembangan Teknologi (Science, Math, and Technological Development).
Menurut keterangan Rofingul Khusnu Karim, selaku kesiswaan pada MAN 2 Wonosobo menyampaikan, sebelumya MAN 2 Wonosobo telah mengirimkan proposal sejumlah dua belas proposal mencangkup ketiga bidang,
“seluruhnya kemudian lolos tahap I, yang kemudian seleksi dengan zoom meeting, Alhamdulillah dengan persiapan dan presentasi dalan waktu 57 menit, lolos tahap II untuk proposal yang diajukan oleh tim Panji dan Najwa,” kata Rofingul.
Keterangan lebih lanjut dikatakan, tim Panji dan Najwa, mengusung tema keberagaman yang ada di Desa Buntu dengan judul Proposal “POTRET MODERASI BERAGAMA DI DESA BUNTU KABUPATEN WONOSOBO”.
Dibawah bimbingan Eko Noor Hidayati, dalam melakukan penelitian, tim tersebut melakukan observasi lapangan sebanyak dua kali dan bermalam ditempat warga selama tiga malam yakni pada tanggal 3 dan 4 September 2022, untuk menggali data yang ingin diteliti dengan mengamati aktifitas keseharian warga, mulai dari aktifitas di ladang, di rumah, aktifitas sosial seperti menjenguk orang sakit, aktifitas beribadah umat Islam, Katholik, Budha, aktifitas pendidikan TK dan lainnya.
Usai dinyatakan lolos tahap II, Rofingul, menambahkan bahwa saat ini tim tengah bersiap menuju final dengan berlatih presentasi di Madrasah dihadapan Guru sebagai dewan juri,
“latihan presentasi di madrasah dengan Guru sebagai juri, agar anak siap untuk ditanya. Alhamdulillah latihan terus berjalan lancar,”imbuh Fofingul.
Mengapresiasi serta mendukung para siswanya yang tengah berlaga, Sunaryono, selaku Kepala Madrasah menyampaikan dukungannya kepada para siswa, “saya merasa bangga ada salah satu dari dua belas proposal yang akhirnya lolos tahap II. Saya sangat mendukung sesuai dengan SK dirjen Pendis bahwa MAN 2 Wonosobo sebagai madrasah riset,”kata Kamad.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Kakankemenag Kab. Wonosobo, Ahmad Farid, saat dimengetahui adanya prestasi tersebut, ia mengatakan, MYRES merupakan kompetisi bergensi skala Nasional yang diikuti ribuan pendaftar dengan track recordnya sejak pertama kali diselenggarakan sudah menyedot antusias peserta, “sejak dimulainya MYRES pada tahun 2018 yang lalu, ditahun pertama sudah mampu menarik perhatian peserta dibuktikan dengan tercatatnya enam ratus lebih pendaftar waktu itu dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk tahun 2022 itu sekitar Sembilan ribu pendaftar. Saya harap semangat para siswa mengikuti kompetisi ini dibarengi dengan semangat guru untuk mendampingi,”kata Farid.
Ia berpesan agar kedua siswa tersebut betul-betul didampingi untuk maju ke tahap selanjutnya, “presentasi dengan waktu lima menit itu harus betul-betul dimaksimalkan agar point-point penelitian tersampaikan secara baik. Untuk kelancaran acara tersebut tentu dibutuhkan pendampingan agar publik speaking para siswa ini tertata dengan baik dan runtut,”imbuhnya.
Farid berharap agar doa dari berbagai belah pihak mengalir kepada keduanya agar mampu meraih juara, “sampai dengan berita ini terbit, kami berharap dukungan dari seluruh elemen masyarakat terutama kepada pembaca di lingkup Wonosobo maupun Jawa Tengah, agar mengalirkan doanya kepada keduanya agar mejadi juara,” tandasnya.
Berdasarkan timeline pelaksanaan MYRES, presentasi hasil penelitian akan dilaksanakan pada tanggal 24 s.d 25 september mendatang. Ps-ws